IP

Selasa, 04 Januari 2011

Riedl Dipertahankan hingga 2012

Meski gagal meraih juara pada AFF Cup 2010, posisi pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, masih tetap akan dipertahankan. Kontrak pelatih asal Austria tersebut baru akan habis pada tahun 2012.
“Alfred berjalan terus, kontraknya baru habis tahun 2012,” kata Manajer Tim Nasional Indonesia Andi Darussalam Tabussala saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/12/2010).
Menurut Andi, agenda dari Alfred Riedl selanjutnya adalah menyiapkan skuad 26 pemain U-23 untuk diikutsertakan pada ajang Pra Piala Dunia U-23. Selain itu, Riedl juga harus bekerja membentuk tim pra-olimpiade.
“Alfred harus melakukan seleksi 26 pemain U-23 dan pra-olimpiade pada bulan Februari hingga Juni mendatang,” ucapnya.
Lebih jauh, Andi berharap bahwa tim nasional akan meraih prestasi tertinggi pada kemudian hari, terutama dalam agenda jangka pendek ke depan. “Kami berharap ya prestasi tertinggi,” tandasnya.
sunber : http://wartabaru.com


Misteri Angka 26 dan Kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia

Angka 26 sepertinya begitu menakutkan bagi bangsa Indonesia ini. Beberapa kejadian besar, utamanya yang berkaitan dengan bencana alam, kebanyakan terjadi tepat pada tanggal 26. Angka ini seakan menjadi angka apes bagi Indonesia. Salah satunya adalah pertandingan leg pertama final Piala AFF lawan Malaysia. Padahal, pada laga sebelumnya Indonesia tak pernah terkalahkan di ajang Piala AFF 2010 ini. Namun, mengapa pada tanggal 26 ini, Indonesia dibantai tanpa balas oleh Malaysia? Padahal, ketika pertemuan pertama mereka di Jakarta, kalah dengan skor telak 5-1. Ada apa dengan angka 26 bagi Indonesia?
Indonesia tumbang untuk pertama kalinya di ajang Piala AFF. Adalah Timnas Malaysia yang menumbangkan Sang Garuda malam ini di stadion nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Tahukah anda, dibalik kekalahan itu terdapat fakta menarik. Banyak pihak menilai kekalahan Indonesia tak lepas karena bertanding pada Minggu (26/12/2010).]
Entah ini hanya fiksi atau omong kosong belaka. Atau dapat pula dikatakan hal ini adalah fakta. Enam tahun silam, di tanggal dan bulan yang sama, yakni 26 Desember, Indonesia berduka. Provinsi Aceh dan sebagian daerah di Sumatra Utara dilanda bencana hebat, yakni Tsunami.
Ratusan ribu nyawa melayang akibat musibah ini. Tak terhitung berapa liter air mata yang mengalir sedih melihat Aceh porak-poranda gara-gara Tsunami. Selain Tsunami, fakta lain tentang angka 26 terjadi tahun 2006 silam. Tepatnya tanggal 26 Mei. Ya saat itu terjadi gempa yang menimpa Jogjakarta dan sekitarnya.
Bahkan, di tahun 2010 saja, ada tiga bencana yang berhubungan dengan angka 26. Pertama adalah gempa di Tasikmalaya 26 Juni lalu. Dan diteruskan dengan bencana kembar, tsunami di Mentawai serta meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober lalu. Dan kemenangan Malaysia atas Indonesia 3-0, juga terjadi di tanggal 26 Desember menjadi pamungkasnya.
Sebenarnya apa rahasia dibalik angka 26? Kalau dilihat sekilas, tentu angka ini biasa saja. Tapi banyak yang menganggap angka 26 adalah angka sial, bahkan dobel sial. Mengapa? Sebab 26 adalah hasil penjumlahan angka 13. Sebuah angka yang dinilai sebagai angka sial. Atau kalau Orang Jawa bilang, angka balak. Benarkah?


Octo Dianggap Pantas Bermain di Eropa

Penampilan gemilang Octovianus Maniani membuatnya layak bermain di Eropa. Demikian pernyataan kolumnis Entertainment and Sports Programming Network, John Duerden, dalam situs ESPNsoccernet, kemarin.
“Caranya menyusuri sayap kiri sangat enak ditonton,” katanya. Menurutnya, Putra Papua itu mencuri perhatian di Turnamen AFF Suzuki Cup 2010. Octo jadi pilihan utama di enam pertandingan, dan hanya absen di laga pamungkas akibat akumulasi kartu kuning.
Dengan dribble ciamik dan lari kencang, Duerden menjulukinya “Ryan Giggs dari Indonesia”. Sayang, kemampuan olah bola belum diimbangi umpan dan tembakan akurat, layaknya legenda Manchester United itu. “Octo harus bisa mengikuti jejak Giggs dan tampil konsisten,” katanya.
Di usia 20, pemain Sriwijaya FC ini merupakan anggota termuda dalam Pasukan Garuda. Duerden menilainya masih mentah. “Tapi justru itu yang membuatnya makin menarik untuk dilihat,” katanya. Dia yakin Octo bisa meningkatkan skill-nya.
Lahir di Jayapura, 10 Oktober 1990, Octo mengawali karir di Tim Pekan Olahraga Nasional Papua 2007-2008. Klub profesional pertamanya adalah PSMS Medan (2008-2009, dilanjutkan Persitara, dan Sriwijaya FC sejak 2010.
Pemain bertubuh 162 sentimeter itu masuk dalam daftar 10 pemain Asia potensial yang dibuat Duerden. Berikut nama yang tercantum dalam tulisan bertajuk Eastern Promise itu:
1. Deng Zhuoxiang (Shandong, Cina)
2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni Emirat Arab)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United, Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United, Thailand)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal, Arab Saudi)
6. Octavianus Maniani (Sriwijaya FC, Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse, Japan)
9. Alexander Geynrikh (Pahktakor, Uzbekistan)
10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia, Syria)

 

".....ME......" © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute